Click on the LP/cassette cover to listen or download Klik pada sampul LP/kaset untuk mendengarkan atau mendownload
Lanny Sisters - Iriany & Lanny Sukowati
Kisah perjalanan dua anak cilik dimasa thn 1967
sudah menorehkan sejarah sebagai penerobos dimusik lagu Anak-anak dimasanya,
mereka menggabungkan DUA bersaudara ‘misan’ nama ‘Lanny & Iriany’ menjadi
kesatuan sebuah nama yang mudah diingat
menjadi LANNY SISTER dengan album2 Anak-anaknya seperti ‘Bertamasya’. Untuk
mengenal lebih dekat mereka, penulis mencoba mengorek keterangan langsung dari
pelaku sejarahnya yang benar2 enggan untuk membicarakan masa karir Lanny Sister
karena dianggap belum memberikan apa2 di musik indonesia, tapi bukan Jose Choa
Linge bila tidak berhasil membujuknya untuk bertutur paling tidak sejarah
musiknya sdh tercatat dengan sendirinya dan jose hanya sedikit mengulas lagi
untuk mengembalikan kenangan masa lalu tentang Lanny Sister kepada para
pembaca.
Dimulai dengan keuletan seorang Ayah yang bernama
Alm.Suyono (cirebon) & Almh.Koestini (China) secara diam2 selalu mengintip
bocah kecilnya sedang bernyanyi diatas drum minyak tanah (sebagai agen minyak
tanah) dirumahnya, Lanny masih berusia 5tahun kala itu sudah membayangkan
dirinya menjadi seorang biduan populer. Tanpa malu2 bergaya bagai penyanyi
dewasa berlenggak lenggok dan menari dan mengepalkan tangannya sembari
meyorongkan mulutnya sebagai pengganti mike meniru penyanyi yang dilihatnya di
Tivi dan sang ayah selalu memperhatikan dengan seksama dan menyadarinya bahwa
anak ke 4 dari 11 bersaudara ini telah mewariskan bakatnya dan perlu bimbingan
latihan serius apalagi sang ayah ‘Suyono’ adalah penyanyi & pemusik
Kroncong cukup dikenal di kota SOLO Sragen-Jawa Tengah. Kemudian Lanny (8thn)
& Iriany (8thn) saudara misannya dilatih serius dan memulai perjalanan
karirnya dilibatkan show tidak hanya dipanggung2 terbuka tapi juga di acara2
‘Ulang Tahun, Kemerdekaan RI dan Wedding’ dan selalu tampil sebagai penyanyi
pendamping bila ada Grup Band show di kota Solo dan nama Lanny Sister kemudian
merambah di kota Surabaya mendampingi penyanyi ibu kota Jakarta seperti Ernie
Djohan,Titiek Puspa,Alfian,Anna Mathovani, Fenty Effendy , dll di gedung Gelora
Pancasila Surabaya tahun.1967. Setelah perkenalannya dengan penyanyi serba bisa
‘Bing Slamet’ melihat bakat istimewa anak-anak ini, karena dimasa itu masih
sangat sulit ditemui penyanyi anak-anak yang benar2 sebagai penyanyi anak-anak
dengan lagu anak-anak apalagi bernyanyi berduet kecuali ada pada Lanny Sister.
Diboyonglah Lanny Sister ke Jakarta dan langsung diperkenalkan dengan sang bos
PT Musica Studio (Metropolitan) ‘Yamin (Ceng Li) Wijaya’ dan tercatat dua album
volume anak-anak dan keroyokan bersama penyanyi anak-anak lainnya Tetty Sumitro
& Angel Pfaff dan menjalani tour show ke kota-kota ‘Sulawesi,Kalimantan,
Sumatra & Jawa’ tentunya, sayangnya karir Lanny Sister mandeg karena teman
duetnya stop dan fokus ke Sekolah di solo.
Kemudian 5tahun berikutnya pada usia remaja Lanny Sukowati
(15thn) mencoba tampil tanpa pendampingnya dan oleh Yamin Wijaya disandingkan
dengan penyanyi Lily Djunaedi seperti lagu ‘Dua Gadis Remaja dan Cinta Palsu’
cukup populer dimasanya, duetnya dengan Lily Djunaedi hanya sampai 2 Album
volume karena ternyata pasangan duet semasa kanak2nya kembali dan ingin eksis
sebagai penyanyi dan dimulailah album Remaja Lanny Sister muncul tidak saja
melempar album Pop Indonesia tapi juga album Pop Jawa. Perjuangan sang ayah
yang selalu mendampingi anak2nya adalah kekuatan dari Lanny Sister, betapa
tidak saat Lanny Sister menjadi penyanyi Bintang Tamu di Hotel Indonesia dapat
tawaran show di negara Jepang tidak kesampaian karena naluri seorang ayah
melihat gelagat tidak bagus dari pihak panitia melarang duet bersaudara misan
ini didampingi Ayahnya dan show dinegara Matahari terbit tidak tersampaikan
karena ditolak mentah2 oleh sang ayah dan tidak mempermasalahkan karena menjaga
nama baik keluarga adalah lebih utama. Bahkan nama Lanny Sister semakin
berkibar di tanah Airnya sebagai penyanyi duet masa kini saat itu dan sejumlah
media ’Aktuil, Junior,Violeta,Vista, Selcta, dll meliputnya dan jadwal
shownyapun cukup padat mengelilingi hampir semua kota2 besar di wilayah
Nusantara Indonesia menjadi rutinitasnya. Kembali pasangan duetnya lagi-lagi
‘mogok’ karena lebih memilih kepentingan berumah tangga diusia sangat muda
adalah pilihan hidupnya dan Lanny Sukowaty merasa tidak pede kembali sebagai
penyanyi Solo dan kembali cobaan karirnya benar-benar terhenti karena sosok
pejuangnya sang Ayah telah menghembuskan nafas terakhirnya pada tahun 1974 dan
nama Lanny Sister pelan-pelan terlupakan.
Saat ini Lanny
Sukowati (54thn) menikmati hari2nya diusia yang
sudah tidak muda lagi mendampingi suaminya yang lebih tua darinya 8thn om
‘Budhy Paramitha’ seorang produser dari Industri Rekaman Dian Record dengan dua
putra kembarnya ‘Daniel & Darius’ saling bahu membahu menghadirkan produksi
Album Religi Modern dari panyanyi temuannya 'Lim Bun Uh dan Yang Xue Ling'
dalam Nur kasih/cipt.Cossy pratama untuk hadir diPeta Musik Indonesia dengan
Kemasan Religi bernuansa Islam. Adalah kebahagiaan yang diPerolehnya, ketika
disaat ini sedang menanti kehadiran sang cucu yang sudah ingin segera
menimangnya setelah setahun lalu menikahkan salah satu Putra kembarnya
menyonsong Bahtera Cintanya untuk berlabuh. Semoga kebahagian mereka diberkati
Tuhan,Amin.